Jangan Meninggalkan Yesus

Renungan Harian | 13 November 2024

Jangan Meninggalkan Yesus

Pernahkah kita melintas dalam sebuah jalur berbahaya, misalnya jalur yang rawan longsor. Jika kita memperhatikan jalur tersebut dengan baik maka akan jamak ditemukan rambu-rambu peringatan yang terang-terangan mengingatkan akan potensi bahaya, sehingga para pengemudi dapat bersiap-siap. Rambu itu berfungsi sebagai peringatan yang menjaga keselamatan para pengemudi.

 

Dalam nuansa yang serupa, di Surat Ibrani 6: 4-8 kita juga menemukan peringatan keras dari penulis kepada pembacanya. Peringatan itu terkait dengan kemurtadan yang menjadi isu di tengah-tengah jemaat. Kemurtadan yang dimaksud oleh penulis adalah ketika seseorang sengaja meninggalkan iman Kristen. Sebuah tindakan yang sengaja memisahkan diri dari Allah, dalam bahasa Yunani menggunakan kata pararreo yang artinya terbawa arus, menjauh dari alur yang benar yaitu Firman Allah. Terkait peringatan ini, penulis sudah pernah menyampaikan pada Ibrani 2: 1, “Karena itu kita harus lebih teliti memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.”

 

Nuansa yang keras dari peringatan tersebut bahkan digarisbawahi kembali pada ayat 4-6. Konsekuensi dari kemurtadan begitu berat hingga tidak terampuni. Apakah hal tersebut menjadi sebuah kenyataan iman yang sesungguhnya, atau upaya penegasan saja dari penulis surat Ibrani? Saat ini kita tidak dapat mengetahuinya dengan pasti, yang jelas di masa lampau ayat tersebut banyak menimbulkan perdebatan. Meskipun demikian kita dapat menangkap keresahan sekaligus ketegasan penulis yang tidak menginginkan jemaat-Nya berbalik dari Allah. 

 

Peringatan ini dibarengi dengan ajakan untuk menyadari keistimewaan yang sesungguhnya telah dimiliki oleh umat, yang beriman kepada Kristus. Pertama ‘pernah diterangi’ yang berarti bahwa umat telah mendapatkan pencerahan rohani dari Kristus pada awal kehidupannya sebagai orang Kristen. Kedua ‘mengecap karunia surgawi’ yaitu bahwa selama hidup di dunia ini umat telah mengecap atau mencicipi karunia surgawi dan kelak pada akhir zaman mereka akan mengalami seutuhnya. Ketiga ‘mendapat bagian dalam Roh Kudus’ sebagaimana mereka mengambil bagian dalam panggilan surgawi dan dalam Kristus. Keempat ‘mengecap firman yang baik dari Allah’ dengan menerima janji-Nya. Kelima ‘mengecap kuasa-kuasa dunia yang akan datang’ yang datang bersamaan dengan ‘firman yang baik dari Allah’. Lima keistimewaan yang disebutkan oleh penulis ini sudah kuat untuk menjadi pegangan umat agar tidak menyia-nyiakan imannya. 

 

Sahabat Alkitab, mungkin diantara kita ada yang tengah menghadapi berbagai penggodaan, yang membuat pilihan untuk meninggalkan Kristus bergaung dengan cukup keras. Namun janganlah menyerah dan berbalik kepada-Nya. Berada bersama dengan Tuhan dan menerima anugerah-Nya adalah pilihan paling tepat yang pernah kita ambil secara sadar. Mungkin ada banyak keistimewaan yang dapat kita terima saat meninggalkan-Nya, tetapi betapapun hebatnya kesenangan tersebut, tidak sebanding dengan anugerah kehidupan kekal yang kita terima melalui Yesus. Semoga kita diteguhkan untuk senantiasa mengikuti-Nya meskipun berat.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia